Sunday, June 26, 2016

Analisis Jurnal Akuntansi Internasional #3

Posted by Nova Pungki Nisako at 1:52 AM
Topik/ Tema :
Pelaporan Keuangan

Judul :
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Oleh Perusahaan Multinasional di Indonesia

Peneliti :
Endang Kiswara

Latar Belakang (Ringkasan) :
Statements of Financial Accounting Concepts No. 1 Paragraf 7 menyatakan bahwa manajemen dapat menyampaikan informasi kepada pihak-pihak di luar perusahaan melalui pelaporan keuangan yang salah satu media utamanya adalah laporan tahunan. Informasi tersebut diungkapkan karena dibutuhkan oleh pihak- pihak yang berwenang, pengatur kebijakan, atau karena manajemen mempertimbangkan kegunaannya untuk pihak-pihak di luar perusahaan dan pengungkapannya bersifat sukarela.
Kualitas informasi tercermin dari luas pengungkapan dalam laporan tahunan yang diterbitkan perusahaan. Pengungkapan dibedakan menjadi dua, yaitu pengungkapan wajib dan pengungkapan sukarela. Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan informasi yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Sedangkan pengungkapan sukarela adalah pengungkapan melebihi dari yang diwajibkan oleh peraturan yang berlaku dan merupakan pilihan bebas manajemen perusahaan untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi lainnya yang dipandang relevan untuk pembuatan keputusan oleh para pemakai laporan tahunannya (Meek, dkk, 1995).
Perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang ikut serta atau terlibat dalam pasar modal internasional sehingga secara signifikan, yang akan memberikan pengungkapan lebih luas daripada perusahaan domestik untuk menunjukkan kemampuannya dalam memperoleh tambahan investasi dana di pasar modal internasional.

Metode Penelitian :
              Populasi data dalam penelitian ini terdiri atas seluruh perusahaan multinasional yang listing di BEJ tahun 2005. Data yang digunakan berupa data cross sectional. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu penarikan sampel dengan pertimbangan perusahaan termasuk perusahaan multinasional yang listing di BEJ tahun 2005. Metode yang digunakan merupakan analisis statistika deskriptif. Sedangkan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
    H1: Size perusahaan berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan.
    H2: Proporsi kepemilikan saham oleh publik berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan. H3: Basis perusahaan berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan.
    H4: Tipe industri berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan.
    H5: Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah luas pengungkapan sukarela, sedangkan variabel independen size perusahaan, proporsi kepemilikan saham oleh publik, basis perusahaan, tipe industri, dan ukuran dewan komisaris. Model persamaan regresi digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. 

Hasil (Hipotesis) :
Hasil uji F terhadap persamaan regresi luas pengungkapan sukarela dan faktor-faktor yang mempengaruhinya menunjukkan bahwa model regresi memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,000. Berdasarkan pada output statistik dapat diketahui bahwa pada tingkat signifikansi 0,05, hanya variabel tipe industri yang berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Sedangkan pada tingkat signifikansi 0,1, diperoleh dua variabel yang berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan sukarela, yaitu variabel basis perusahaan dan tipe industri dengan nilai signifikansi 0, 097 dan 0,001. Variabel size perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan sukarela karena mempunyai nilai signifikan lebih dari 0,05 dan 0,1, yaitu sebesar 0,160 dan nilai t-hitungnya bertanda positif sebesar 1,423. Variabel proporsi kepemilikan saham oleh publik juga ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan sukarela karena nilai signifikansinya melebihi 0,05 dan 0,1, yaitu sebesar 0,977 dan mempunyai t-hitung bertanda negatif sebesar - 0,030. Dan variabel ukuran dewan komisaris memiliki t-hitung bertanda positif sebesar 0,574 dan nilai signifikansinya sebesar 0,569.

Kesimpulan dan Saran :
Kesimpulan
Berdasarkan analisis per sampel perusahaan dapat diketahui bahwa perusahaan yang memiliki indeks pengungkapan tertinggi adalah PT Bank Central Asia (73%) dan yang paling sedikit indeks pengungkapannya adalah PT Surya Dumai Industri (25%) dan PT. Mayora Indah (25%).  Tipe informasi yang paling banyak diungkapkan dalam penelitian ini adalah informasi strategik yang antara lain berisi mengenai karakteristik perusahaan pada umumnya, strategi perusahaan, kebijakan perusahaan dalam hal penelitian dan pengembangan serta perkiraan pencapaian di masa yang akan datang, yaitu sebanyak 27 hingga 28 perusahaan yang mengungkapkan. Tipe informasi yang lebih sedikit diungkap dibandingkan dengan kedua tipe yang lain adalah informasi keuangan, yaitu hanya sekitar 25 hingga 26 perusahaan. Informasi ini meliputi informasi segmen, informasi pemeriksaan laporan keuangan, informasi pemakaian mata uang asing dan informasi tentang saham

Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah agar kedepannya perusahaan - perusahaan multinasional lebih meningkatkan indeks pengungkapannya.
Jurnal :
Endang Kiswara. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela oleh Perusahaan Multinasional di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Manajemen. Vol.20, Hal 107-117, No.2, Agustus 2009.

Sumber :
http://www.stieykpn.ac.id/images/downloads/journal/JAM/JAM_Vol_20_No_2_Agustus_2009.pdf#page=40


Tulisan Ini Merupakan Salah Satu Bentuk Tugas Untuk Memenuhi
Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama                     : N. Pungki
Dosen                    : Jessica Barus, SE., MMSi

UNIVERSITAS GUNADARMA


FAKULTAS EKONOMI

0 comments:

Post a Comment

 

Kumpulan Makalah Kuliah Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea