Topik/ Tema :
Translasi Mata Uang Asing
Judul :
Penentuan Nilai Tukar Mata Uang Asing
dengan Menerapkan Konsep Paritas Daya Beli
Peneliti :
Ivan Haryanto, Diana Wibisono, dan Wang
Sutrisno
Latar Belakang (Ringkasan) :
Seiring dengan meningkatnya
perdagangan internasional, meningkat pula penggunaan valuta asing. Nilai tukar
valuta asing selalu berubah-ubah dipengaruhi oleh beberapa hal misalnya tingkat
inflasi, tingkat pendapatan masyarakat, suku bunga, kontrol pemerintah atas
perekonomian, termasuk harapan atau perkiraan masyarakat mengenai
kondisi-kondisi perekonomian di masa yang akan datang juga turut mempengaruhi
perubahan dalam nilai tukar mata uang (Madura, 1997:108- 114). Adanya perbedaan
daya beli mata uang suatu negara dengan negara lainnya akan memberikan
kesempatan luas bagi pihak tertentu untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya,
(international arbitrage).
Akibat diatas mendorong
adanya pemberlakuan hukum satu harga atau the
law of one price dimana perdagangan barang dan jasa, termasuk komoditi
lainnya antar negara haruslah memiliki biaya transaksi yang sama nilainya di
seluruh dunia. Oleh sebab itu, nilai tukar antara mata uang domestik dan
komoditi domestik haruslah sama dengan nilai tukar antara mata uang domestik
dengan komoditi luar negeri, dengan kata lain, satu unit mata uang dalam negeri
seharusnya memiliki nilai daya beli yang sama di seluruh dunia (Salvatore,
1997:44). Pada dasarnya penelitian ini ditujukan untuk menemukan penyesuaian
perubahan nilai tukar mata uang tersebut, dengan menggunakan konsep yang
dinamakan paritas daya beli atau purchasing power parity.
Metode Penelitian :
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian deskriptif, dimana penelitian ini mengambil seluruh
data dari jaringan internet. Data tersebut meliputi indeks harga konsumen dan
nilai tukar mata uang ketujuh negara yang menjadi obyek penelitian terhadap
Dolar Amerika. Periode sampel diambil mulai dari bulan Januari 1990 sampai
bulan April 1997, secara kwartalan. Perkecualian untuk mata uang Poundsterling
Inggris, data diambil mulai bulan Oktober tahun 1990 dikarenakan data yang
tersedia hanya mulai bulan September tahun 1990. Data nilai tukar mata uang
seluruhnya tersedia berdasarkan rata-rata harian (daily averages) dan
menggunakan suku bunga antar bank (interbank rate).
Hasil (Hipotesis) :
Berdasarkan hasil penelitian
menggunakan uji statistik statistik One-Sample of Mean ditemukan bahwa antara
nilai tukar aktual dengan paritas daya beli berbeda secara signifikan. Hipotesa
awal yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah selisih antara nilai tukar
aktual dan nilai tukar berdasarkan konsep paritas daya belinya adalah nol, atau
dengan kata lain nilai tukar aktual (actual rate) tidak berbeda secara
signifikan dengan nilai tukar berdasarkan konsep parity -nya (parity rate ) (H0
: D =X1-X2 = 0). Sebaliknya, hipotesa alternatif menyatakan bahwa ada perbedaan
signifikan antara kedua nilai tukar tersebut. Dengan kata lain, selisih kedua
nilai tukar tersebut tidak sama dengan nol. (H1: D = X1-X2 ≠ 0). Uji hipotesa
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alpha sebesar 10 % untuk semua
negara.
Hasil yang didapatkan melalui
perhitungan statistik dengan alpha sebesar 10%, dapat disimpulkan bahwa ketujuh
negara tersebut menolak hipotesa awal. Sebaliknya, perhitungan statistik pada
negara-negara tersebut menyatakan bahwa nilai tukar aktual dengan nilai tukar
berdasarkan konsep paritas daya belinya berbeda secara signifikan. Penelitian
tersebut menggunakan 29 observasi. Kecuali untuk negara Inggris hanya 26
observasi.
Kesimpulan dan Saran :
Kesimpulan
Konsep paritas daya beli baru
benar-benar dapat diterapkan dengan tepat jika, pertama, biaya transportasi dan
hambatan perdagangan turut dihitung dalam perhitungan konsep ini. Kedua,
kondisi pasar yang kondusif untuk menerapkan konsep tersebut dengan tepat
adalah pasar persaingan sempurna, bukan monopolistik maupun oligopolistik.
Karena, dalam pasar persaingan sempurna, harga produk yang diperdagangkan
cenderung sama di semua negara. Ketiga, barang dan jasa yang dihitung harus
merupakan barang dan jasa yang diperdagangkan secara internasional, disamping
itu, keempat, setiap negara harus memiliki komoditi acuan yang sama.
Berdasarkan penggunaan konsep
paritas daya beli relatif ditemukan bahwa dalam jangka panjang yang bervariasi
di tiap-tiap negara, deviasi suatu nilai tukar aktual berkisar di sekitar nilai
tukar paritas daya beli, dan senantiasa akan bergerak kembali mendekati nilai
tukar paritas daya belinya. Sebaliknya, dalam jangka pendek, nilai tukar aktual
dan nilai tukar paritas daya belinya seringkali mengalami disekuilibrium.
Dengan kata lain, antara nilai tukar aktual dan nilai tukar paritas daya beli
dari setiap negara yang menjadi obyek penelitian memiliki perbedaan yang
signifikan.
Selain itu setiap perubahan
positif daya beli masyarakat dalam prosentase tertentu dari setiap negara yang
menjadi obyek penelitian, menyebabkan adanya perubahan positif nilai tukar
aktual mata uang setiap negara dalam prosentase tertentu. Kecuali negara
Jepang, perubahan positif daya beli masyarakat dalam prosentase yang diperoleh
justru menyebabkan perubahan negatif nilai tukar aktualnya.
Saran
Beberapa saran yang dapat
diberikan yaitu agar peneliti melakukan penelitian lapangan yang lebih mendalam
untuk mengetahui kemungkinan adanya factor tertentu yang mempengaruhi
pergerakan nilai tukar mata uang. Selan itu cara random merupakan cara yang
lebih sesuai digunakan dalam penelitian manapun untuk mengetahui kontribusi
faktor inflasi terhadap perubahan nilai tukar aktual mata uang suatu Negara.
Jurnal :
Ivan Haryanto, Diana Wibisono, Wang
Sutrisno. Penentuan Nilai Tukar Mata Uang Asing dengan Menerapkan Konsep
Paritas Daya Beli. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. Vol.2, No.2,
September 2000: 14 - 28
Sumber :
http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/viewFile/15600/15592
Tulisan Ini Merupakan Salah Satu Bentuk Tugas Untuk Memenuhi
Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama
: N. Pungki
Dosen
: Jessica Barus, SE.,
MMSi
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
0 comments:
Post a Comment