Tuesday, June 21, 2016

Analisis Jurnal Akuntansi Internasional #2

Posted by Nova Pungki Nisako at 7:27 AM
Topik/ Tema :
Translasi Mata Uang Asing

Judul :
Pengaruh Pelemahan Nilai Tukar Mata Uang Lokal (IDR) Terhadap Nilai Ekspor (Studi Pada Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia Tahun 2009 - 2013)

Peneliti :
Dion Putra Perdana, Fransisca Yaningwati, dan Muhammad Saifi

Latar Belakang (Ringkasan) :
Fluktuasi kurs memiliki dampak pada nilai perusahaan karena dapat berpengaruh pada jumlah arus masuk kas yang diterima dari kegiatan ekspor perusahaan atau dari anak perusahaan, yang mempengaruhi jumlah arus keluar kas yang digunakan untuk membayar impor (Sukirno, 2006:362). Penurunan nilai pada suatu mata uang disebut depresiasi, dan peningkatan nilai suatu mata uang disebut Apresiasi (Hanafi, 176:2010).
Transaksi ekspor adalah transaksi perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam wilayah suatu teritorial ke luar wilayah pabean dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Bagi perekonomian Indonesia, kegiatan ekspor impor diharapkan dapat meningkatkan pencarian sumber – sumber devisa.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki nilai ekspor CPO (Crude Palm Oil) terbesar di dunia, selain itu CPO merupakan salah satu tulang punggung ekspor Indonesia, dari total 54,527 juta ton produksi CPO dunia, Indonesia memasok sebesar 28 juta ton pada tahun 2012 (www.ptpn6.com).Crude Palm Oil (CPO) merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. 
  
Metode Penelitian :
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dimana penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang meneliti sampel atau populasi tertentu dalam suatu kelompok, dengan menggunakan teknik dan pengambilan sampel yang sesuai dengan data yang diinginkan (Sugiyono, 2008:13).

Hasil (Hipotesis) :

    Analisis Deskriptif
A)      Depresiasi Nilai Tukar Rupiah
Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika didapat dengan menghitung pelemahan yang terjadi pada nilai tukar rupiah terhadap dollar. Nilai tukar rupiah terhadap dollar pada tahun 2009 dan 2010 cenderung stabil dengan nilai rupiah terendah Rp. 11352.75 per $1 pada bulan februari tahun 2009, dan Rp. 9348.21 per $1. Pelemahan nilai tukar rupiah pada tahun 2011 memiliki nilai rupiah terendah Rp. 9088.48 per $1 pada bulan desember, periode pelemahan nilai tukar terbanyak terdapat pada tahun 2012 selama 11 bulan dengan nilai rupiah terendah Rp. 9627.95 per $1 pada bulan desember, dan tahun 2013 selama 10 bulan dengan nilai rupiah terendah terdapat bulan desember dengan nilai Rp. 12087.10, per $1. Pelemahan nilai tukar rupiah ini disebabkan oleh imbas krisis ekonomi global yang terjadi di Eropa pada tahun 2012 yang dampaknya terjadi hingga tahun 2013.
B)       Nilai Ekspor
Nilai ekspor CPO Indonesia merupakan nilai total keseluruhan ekspor CPO Indonesia yang didata oleh badan pusat statistik Indonesia. Pada periode tahun 2009 ekspor CPO tertinggi adalah $1,065,012,919 dengan nilai pelemahan tukar rupiah sebesar 1.6% pada bulan Februari. Pada tahun 2010  ekspor CPO tertinggi adalah $951,124,469 saat nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,94% pada bulan Desember. Pada tahun 2011 ekspor CPO tertinggi adalah $1,076,272,473 saat nilai tukar rupiah mengalami penguatan dan menjadi Rp.8,555,80 per $1 , periode tahun 2012 ekspor CPO tertinggi sebesar $877,941,583 yang terjadi pada bulan November dengan persentase depresiasi 0,321%, dan pada periode tahun 2013 ekspor CPO tertinggi sebesar $1.268.589.565 yang terjadi pada bulan November dengan persentase depresiasi mencapai 2,16%, dapat diketahui bahwa perubahan nilai mata uang rupiah yang melemah terhadap dollar mempengaruhi penawaran ekspor CPO Indonesia sehingga pada saat rupiah mengalami trend yang terdepresiasi diikuti dengan jumlah ekspor yang semakin tinggi.

    Analisis Statistik Inferensial
A)      Uji Asumsi Klasik
  1. Uji Normalitas Berdasarkan dari pengujian Kolmogorov- Smirnov, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,701. Karena nilai signifikansi lebih besar daripada 𝛂 = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi yang berarti residual berdistribusi normal. 




  2. Uji HeteroskedastisitasBerdasarkan hasil dari nilai signifikansi variabel independen yaitu Depresiasi (X) lebih dari α=0,05, yaitu sebesar 0,132 sehingga Hditerima, dan dapat disimpulkan bahwa sisaan mempunyai ragam yang homogen atau dengan kata lain tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. 





B)      Uji Regresi
Berdasarkan pengujian regresi diperoleh, nilai RSquare dari variabel X adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan nilai Depresiasi (X) sebesar 1% akan diikuti oleh peningkatan nilai variabel nilai ekspor (Y) sebesar 0,28676% dilihat dari nilai Rsquare, dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain tetap. Nilai uji statistik F untuk menguji goodness of fit dari model regresi linear sederhana ini, hasilnya menunjukan bahwa model ini cukup baik dengan nilai F sebesar 13,267.
  
C)      Pengujian Hipotesis
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Depresiasi (X1) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Nilai Ekspor (Y). Interpretasi hasil uji t untuk masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut: Variabel Depresiasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai ekspor. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi yang menunjukkan angka yang lebih kecil dari α=0,05 dan nilai statistik uji |thitung| lebih besar dari ttabel (4,963 > 2,032). Apabila dilihat dari persamaan regresinya, menunjukkan bahwa variabel Depresiasi mempunyai koefisien regresi positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan Depresiasi akan mengakibatkan peningkatan Nilai Ekspor. Dari kedua perbandingan tersebut dapat diambil keputusan H0 ditolak pada taraf   0,05 .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Depresiasi berpengaruh signifikan terhadap Nilai Ekspor (Y).

Kesimpulan dan Saran :
Kesimpulan
Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap nilai ekspor. Variabel bebas yang digunakan adalah Depresiasi (X), sedangkan Nilai Ekspor (Y) menjadi variabel terikat. Berdasarkan pada uji hipotesis dapat diketahui bahwa: Variabel depresiasi (X) berpengaruh siginifikan terhadap variabel nilai ekspor (Y), Hal ini dapat diartikan bahwa terjadinya pelemahan nilai tukar mata uang mata uang lokal secara signifikan mempengaruhi terjadinya kenaikan nilai ekspor. 

Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah agar pihak pelaku bisnis atau eksportir hendaknya memperhatikan dengan seksama fluktuasi nilai tukar mata uang, dan mampu memprediksi pergerakan fluktuasi mata uang untuk transaksi dimasa yang akan datang.

Jurnal :
Dio Putra Perdana, Fransisca Yaningwati, Muhammad Saifi. Pengaruh Pelemahan Nilai Tukar Mata Uang Lokal (IDR) Terhadap Nilai Ekspor (Studi pada Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia Tahun 2009 - 2013). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.17, No.2, September 2014

Sumber :
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/viewFile/714/910


Tulisan Ini Merupakan Salah Satu Bentuk Tugas Untuk Memenuhi
Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama                     : N. Pungki
Dosen                    : Jessica Barus, SE., MMSi

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS EKONOMI

0 comments:

Post a Comment

 

Kumpulan Makalah Kuliah Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea