PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Penentuan
harga adalah proses memilih apa yang bakal diterima sebuah syarat sebagai
pertukaran untuk produknya. Faktor-faktor harga adalah kos pengilangan, tempat
pasaran, persaingan, keadaan pasaran, dan kualiti produk. Penentuan harga juga
merupakan pembolehubah utama dalam teori peruntukan harga mikroekonomi. Penentuan harga
adalah aspek dasar pemodelan kewangan dan
adalah salah satu dari "empat P" campuran pemasaran.
Tiga aspek lain adalah barangan, promosi dan tempat.
Produk
( Product ) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Dalam definisi secara luas, produk meliputi objek
secara fisik, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua
bentuk-bentuk tadi. Penentuan hargaa produk perlu memikirkan produk dan jasa
atas tiga tingkatan. Tingkatan yang paling dasar adalah produk inti ( core
product ),Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang
dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Dalam merancang produk,
pemasar mula-mula arus mendefinisikan manfaat nti yang akan disediakan produk
ke konsumen.
Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar produk inti. Produk aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan kemasan.Akhirnya, penentuan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen.
Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar produk inti. Produk aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan kemasan.Akhirnya, penentuan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen.
Penambahan
produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line extension. Jika line
extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai
tindakan trading up atau brand leveraging.
PEMBAHASAN
Pengertian
Harga Jual
Harga
jual adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan
harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan boleh
memperoleh laba yang maksimal.
Hansen
dan Mowen (2001:633) mendefinisikan “harga jual adalah jumlah moneter yang
dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau
jasa yang dijual atau diserahkan”.
Menurut
Mulyadi (2001:78) “pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh
ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah
mark-up”.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase
laba yang diinginkan perusahaan, oleh karena itu untuk mencapai laba yang
diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat
konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual.
Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang
dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Tujuan Penentuan Harga Jual
Tujuan
penentuan harga jual yang dilakukan perusahaan terhadap produk yang dihasilkan
adalah sebagai berikut :
- Kelangsungan hidup perusahaan
- Peningkatan arus keuntungan
- Kepemimpinan kualitas produk
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Harga Jual
Terdapat
tiga faktor utama yang mempengaruhi harga jual produk, yaitu:
- Customers atau pelanggan, pelanggan dapat mempengaruhi harga berdasarkan fitur yang terdapat pada produk tersebut serta kualitasnya.
- Competitors atau pesaing, perusahaan harus memperhatikan apa yang dilakukan oleh pesaingnya, termasuk harga jual produk mereka, yang bisa menjadi substitusi produk tersebut.
- Costs atau biaya, semakin tinggi biaya produksi produk tersebut, maka semakin mahal produk tersebut dijual.
Hal – Hal yang Mempengaruhi Harga
Jual
- Biaya penuh untuk memproduksi produk/jasa.Biaya penuh tidak boleh lebih besar dari harga jual, supaya tidak menghasilkan kerugian. Manfaat biaya penuh adalah sebagai berikut:
- Biaya penuh merupakan titik awal untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapi oleh pengambil keputusan: dalam pengambilan keputusan satu-satunya informasi yang memberikan kepastian relatif tinggi adalah biaya. Dengan informasi biaya manajer penentu harga jual memiliki dasar untuk menetapkan kebijakan penentuan harga jual dengan aman.
- Biaya penuh merupakan dasar yang memberikan perlindungan bagi perusahaan dari kemungkinan kerugian: untuk menghindari kerugian, salah satu cara adalah dengan berusaha memperoleh pendapatan yang paling tidak tidak dapat menutup biaya penuh.
- Biaya penuh memberikan informasi yang memungkinkan manajer penentu harga jual melihat struktur biaya perusahaan lain: dengan informasi biaya penuh, manajer penentu harga jual akan mampu memahami atau paling tidak menduga tindakan yang dilakukan oleh perusahaan pesaing bila perusahaan pesaing melakukan perubahan harga jual produk atau jasanya.
- Biaya penuh merupakan dasar untuk pengambilan keputusan perusahaan memasuki pasar: berdasarkan perbandingan harga jual yang terbentuk di pasar dengan biaya penuh produk atau jasa, manajer penentu harga jual akan menghadapi tiga kemungkinan berikut ini :
- Jika biaya penuh produk atau jasa perusahaan melebihi harga jual yang terbentuk di pasar tertentu, perusahaan tidak mungkin memasuki pasar tersebut, karena kerugian akan terjadi.
- Jika biaya penuh produk atau jasa dapat di tutup dengan harga jual yang terbentuk di pasar, namun harga jual tersebut belum mampu menghasilkan laba yang memadai jika dibandingkan dengan investasi, maka perusahaan tidak mungkin memasuki pasar tersebut.
- Jika kemungkinan pertama dan kedua tersebt di atas akan dihadapi, perusahaan dapat merancang program untuk mengubah proses produksi dan kegiatan pemasaran agar biaya penuh untuk memproduksi dan memasarkan produk atau jasa, yang dengan harga jual tertentu yang terbentuk di pasar, perusahaan akan menutup seluruh biaya penuh dan mampu menghasilkan laba yang sepadan dengan investasi.
- Aspek di luar biaya :
- Selera konsumen
- Demand dan suplai
- Jumlah pesaing yang memasuki pasar
- Harga jual produk pesaing
Penyusunan Harga
Berdasarkan Jenis Pasar yang Dihadapi Perusahaan
Teori
ekonomi mikro menyatakan bahwa harga jual yang paling baik atas barang atau
jasa adalah harga jual yang menghasilkan perbedaan paling besar antara total pendapatan
dengan total biaya. Pada model ekonomi, harga jual disusun berdasarkan tipe
pasar yang dihadapi oleh perusahaan. Beberapa tipe pasar yang penting adalah
sebagai berikut (Supriyono, 2001:315):
- Persaingan Sempurna
Pada
pasar persaingan sempurna produk yang diperdagangkan bersifat homogen. Selain
itu penjual maupun pembeli tidak mampu mempengaruhi harga pasar barang atau
jasa. Perusahaan yang bergerak di pasar yang sangat bersaing, di mana barang
tidak dapat dibedakan, harus menerima harga seperti yang ditentukan oleh
kekuatan pasar (Horngren, 1988). Pengaruh persaingan sempurna terhadap terhadap
penentuan harga jual barang atau jasa
adalah sebagai berikut:
- Harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan.
- Semakin tinggi harga jual maka semakin banyak barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.
- Semakin rendah harga jual maka semakin banyak barang atau jasa yang diminta oleh pembeli.
- Persaingan Monopolistik
Dalam
persaingan monopolistik setiap penjual mencoba untuk membuat produknya berbeda
dibandingkan dengan produk yang dijual oleh penjual lainnya. Pengaruh
persaingan monopolistik terhadap terhadap penentuan harga jual barang atau jasa adalah sebagai
berikut:
- Kemungkinan terdapat differensiasi harga namun tidak ada penjual secara individual yang mempengaruhi secara nyata terhadap produk yang serupa.
- Kemungkinan terjadi suatu rentang harga dalam persaingan monopolistik.
- Jika harga yang ditentukan lebih tinggi dibandingkan dengan produk pesaing, kemungkinan perusahaan tersebut kehilangan pelanggan atau penurunan kuantitas yang dijual.
- Penurunan harga mungkin dapat menambah pelanggan atau jumlah yang dijual.
- Oligopoli
Dalam
suatu pasar oligopolistik terdapat satu penjual tunggal yang cukup besar untuk
mempengaruhi harga pasar. Pada pasar ini terdapat pemimpin harga (price leader)
dan pengikut harga (price follower). Masalah yang dihadapi oleh pemimpin harga
adalah bagaimana menentukan harga jual agar labanya maksimal dan agar harga
yang ditentukan tersebut juga diikuti oleh pengikut harga.
- Monopoli
Karena
hanya terdapat satu produsen maka produsen tersebut memegang kendali harga
barang atau jasa yang bersangkutan. Dalam pasar monopoli terdapat pemasok tunggal
dan tidak ada persaingan, namun pemegang monopoli biasanya menghadapi
pembatasan – pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah.
Metode Penentuan Harga Jual
Harga
Jual Normal (manufaktur dan penjual jasa)

Harga
Jual =
Taksiran Biaya penuh + Laba yang diharapkan
Unsur pertama yang diperhitungkan dalam harga jual adalah taksiran biaya penuh. Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan : Full Costing dan Variable Costing.
Perbedaan
Full Costing dan Variable Costing adalah sebagai berikut :
PENDEKATAN
|
UNSUR BIAYA
|
UNSUR MARK UP
|
Full Costing
|
Biaya Produksi
|
Ekspektasi laba + Biaya non Produksi
|
Variable Costing
|
Biaya Produksi dan non Produksi yang
bersifat variabel
|
Ekspektasi laba + Biaya Produksi + non Produksi yang
bersifat tetap
|
Total Costing
|
Biaya Produksi + non Produksi
|
Ekspektasi laba
|
Unsur
kedua yang diperhitungkan dalam harga jual adalah laba yang diharapkan.
Cost-plus pricing adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba
yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan
memasarkan produk. Laba yang diharapkan dihitung berdasarkan investasi yang
ditanamkan untuk menghasilkan produk atau jasa. Untuk memperkirakan berapa laba
wajar yang diharapkan, manajer penentu harga jual perlu mempertimbangkan :
- Cost of Capital, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk investasi yang dilakukan dalam perusahaan. Contoh : Perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan usaha dengan kredit bank, yang bunganya 24%p.a dan tax dari laba yang dihasilkan 25%. Maka : Cost of Capital = (100% - 25%) x 0.24 = 18%, dimana semakin besar biaya modalnya, semakin besar pula laba yang diharapkan dapat diterima oleh perusahaan.
- Risiko Bisnis, semakin besar risiko bisnis yang dihadapi perusahaan, semakin besar persentase yang ditambahkan pada cost of capital di dalam memperhitungkan laba ynag diharapkan.
- Besarnya Capital Employed, jumlah investasi (atau capital employed)yang ditanamkan untuk memproduksi dan memasarkan produk atau jasa merupakan faktor yang menentukan besarnya laba yang diharapkan, yang diperhitungkan dalam harga jual.
Harga
Jual untuk pesanan khusus
Pesanan
khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan di luar pesanan regular
perusahaan. Dalam keadaan seperti ini, yang perlu dipertimbangkan oleh manajer
penentu harga jual adalah:
- Pesanan Regular
Pesanan
regular adalah pesanan yang dibebani tugas untuk menutup seluruh biaya tetap
yang akan terjadi dalam setahun anggaran. Dengan demikian jika manajer penentu
harga jual yakin bahwa seluruh biaya tetap dalam tahun anggaran akan dapat
ditutup oleh pesanan yang regular, maka pesanan khusus dapat dibebaskan dari
kewajiban untuk memberikan kontribusi dalam menutup biaya tetap.
Jika
misalnya dengan penerimaan khusus, perusahaan diperkiran tidak hanya akan
meregularkan biaya variable saja, namun memerlukan biaya tetap, karena harus beroperasi
di atas kapasitas yang tersedia, maka harga jual pesanan khusus harus di atas
biaya variable dengan kenaikan biaya tetap karena pesanan khusus tersebut.
Dalam
mempertimbangkan penerimaan pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial
merupakan dasar yang dipakai sebagai landasan penentu harga jual.
Harga
jual dengan Cost type contract
- Cost - type Contract
Cost-type
Contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli
setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total
biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen dengan laba yang dihitung
sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut. Jika dalam
keadaan normal, harga jual produk atau jasa yang akan dijual di masa yang akan
datang ditentukan dengan metode cost-plus pricing, berdasarkan taksiran biaya
penuh sebagai dasar, dalam cost-type contract harga jual yang
dibebankan kepada konsumen dihitung berdasarkan biaya penuh sesungguhnya yang
telah dikeluarkan untuk memproduksi dan memasarkan produk.
Rumusan Menghitung Harga Jual Per
Unit

Harga
Jual / unit = BIAYA* + %
Mark-up

Persentase markup dihitung dengan rumus :
Persentase
Mark-up = Expectasi Laba + BIAYA**
* Biaya = Biaya yang berhubungan langsung
dengan volume (perunit)
** Biaya = Biaya yang tidak berhubungan langsung
oleh volume produk (non produksi)
Terdapat
perbedaan konsep langsung dan tidak langsungnya biaya dengan volume antara
metode full costing dengan metode variable costing. Konsep
biaya yang berhubungan langsung dengan volume menurut metode full
costing adalah berupa biaya produksi, sedangkan biaya yang tidak
berhubungan langsung dengan volume adalah berupa biaya nonproduksi.
Variable
costing memandang dengan cara yang berbeda terhadap biaya yang dipengaruhi
secara langsung oleh volume produk bila dibandingkan dengan full
costing. Dalam pendekatan variable costing, biaya penuh yang
dipengaruhi secara langsung oleh volume produk terdiri dari biaya variabel,
sedangkan biaya penuh yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh volume produk
terdiri dari biaya tetap.
Contoh
soal :
Manajer
Pemasaran PT. GLORY sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk ASTREX
untuk tahun anggaran yang akan datang. Menurut anggaran, perusahaan
direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg dengan
taksiran biaya penuh untuk tahun anggaran yang akan datang sbb :
Biaya
Variabel :
Biaya
produksi variable Rp.
2.000.000.000
Biaya
adm & umum variable Rp. 50.000.000
Biaya
pemasaran variable Rp. 50.000.000
--------------------------
+
Total
biaya variable Rp.
2.100.000.000
Biaya
Tetap :
Biaya
produksi tetap Rp. 1.000.000.000
Biaya
adm. & umum tetap Rp. 150.000.000
BIaya
pemasaran tetap Rp. 250.000.000
--------------------------
+
Total
biaya tetap Rp.
1.400.000.000
-------------------------- +
Total
biaya penuh Rp.
3.500.000.000
Total
aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran Rp. 4.000.000.000 dan laba
yang diharapkan dinyatakan dalam tariff kembalian investasi (ROI) 25%
Jawab
:
Menggunakan
pendekatan Full Costing
Unsur
biaya :
Biaya
produksi variable Rp.
2.000.000.000
Biaya
produksi tetap Rp. 1.000.000.000 ---------------------------
+
Rp.
3.000.000.000
Unsur
mark-up :
Biaya non produksi variable Rp. 100.000.000
Biaya non produksi tetap Rp. 400.000.000
Ekspektasi laba25% X rp.
4.000.000.000 Rp. 1.000.000.000
--------------------------
+
TOTAL unsur Mark-up Rp.
1.500.000.000
Rp. 1.500.000.000
Persentase
Mark-up = ------------------------ x 100% = 50%
Rp. 3.000.000.000
Perhitungan
Harga Jual :
Biaya produksi Rp. 3.000.000.000
Mar-up 50% x Rp. 3.000.000.000 Rp. 1.500.000.000
---------------------------
+
Total harga jual Rp. 4.500.000.000
Volume produksi 1.000.000 kg
---------------------------
:
Harga jual produk / kg Rp. 4.500,-
Penentuan Harga Jual Waktu dan
Bahan (Time And Material Pricing)
- Biasanya digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal dan perusahaan-perusahaan penjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.
- Dalam perusahaan jasa volumenya dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk melayani konsumen bukan harga jual/unit tetapi harga jual per satuan waktu yang dinikmati konsumen.
Dalam
sebuah bengkel yang menjual jasa perbaikan mobil, maka :
- Biaya yang berhubungan dengan produk adalah biaya tenaga mekanik dan ahli listrik.
- Biaya yang tidak berhubungan dengan produk adalah biaya tenaga kerja tidak langsung, listrik, depresiasi, asuransi dll
Harga Jual Produk Perusahaan yang
Diatur Peraturan Pemerintah
Perusahaan
yang mengatur hajat hidup orang banyak, sehingga dalam penetapan harga jual
produk dibutuhkan pedoman :
- Unsur-unsur biaya produksi dan non produksi
- Cara pengukurannya
- Dengan adanya pedoman tsb, diharapkan didapatkan harga yang wajar.
- Tiap kenaikan harga diatur peraturan pemerintah yang harus dapat dipertanggungjawabkan (dilihat dari biaya penuh yang digunakan sebagai dasar dan kewajaran labanya).
Harga
Jual =
Tafsiran Biaya penuh masa yad + Expectasi Laba
Contoh
:
Misalnya
untuk menghasilakan listrik diperlukan investasi sebesar Rp. 3.200.000.000 untuk
pembelian mesin dan ekupment serta modal kerja. Taksiran biaya produksi listrik
pada volume produksi 100.000.000 kwh per tahun adalah sbb :
Biaya
bahan baku Rp. 4.000.000.000
Biaya
TK langsung Rp. 3.000.000.000
BOP
(variable + tetap) Rp.
8.000.000.000
--------------------------
+
Jumlah
taksiran biaya produksi Rp.
15.000.000.000
Taksiran
biaya non produksi setahun terdiri dari
:
Biaya
pemasaran Rp.
1.500.000.000
Biaya
administrasi & umum Rp. 700.000.000
-------------------------
+
Jumlah
taksiraan biaya nonproduksi Rp.
2.200.000.000
Diputuskan
laba wajar untuk perusahaan listrik : 25% dari investasi
Jawab
: *Menghitung harga jual listrik per kwh*
Diket
:
Taksiran
biaya penuh :
Biaya
produksi Rp.
15.000.000.000
Biaya
non produksi Rp. 2.200.000.000
Taksiran
aktiva penuh yang digunakan Rp. 3.200.000.000
Hitung
Mark-up
Biaya
non produksi Rp. 2.200.000.000
Ekspektasi
laba 25% x Rp. 3.200.000.000 Rp. 800.000.000
--------------------------
+
Jumlah
biaya tidak langsung (non prod) Rp. 3.000.000.000
Jumlah
biaya langsung (produksi) Rp.
15.000.000.000
---------------------------
:
Persentase
mark-up dari biaya produksi
20%
Tafsiran
biaya produksi Rp.
15.000.000.000
Mark-up
20% x Rp. 15.000.000.0000 Rp. 3.000.000.000
--------------------------
+
Total
harga jual Rp.
18.000.000.000
Volume
produk (dalam kwh) Rp. 100.000.000
--------------------------
:
Harga
jual listrik per kwh
Rp. 180
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Harga
jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa ditambah dengan presentase laba yang diinginkan perusahaan.
Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang
dan harga tersebut yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Penentuan
harga jual ditujukkan untuk kelangsungan hidup perusahaan, peningkatan arus
keuntungan, dan kepemimpinan kualitas produk. Dimana faktor yang mempengaruhi
harga jual adalah pelanggan, pesaing, dan biaya.
Metode
penentuan harga jual dapat ditentukan dengan cara menentukan harga jual normal,
harga jual untuk pesanan khusus, harga jual dengan cost type contract, harga
jual yang dihasilkan oleh perusahaan yang diatur pemerintah, menghitung harga
jual per unit, dan penentuan harga jual waktu dan bahan.
B. Saran
Dengan
selesainya makalah ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang ikut andil wawasannya dalam penulisan ini. Tak lupa kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan
kritik yang membangun selalu kami tunggu dan kami perhatikan. Semoga makah ini
bermanfaat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CCYQFjAA&url=http%3A%2F%2Faqwam.staff.jak-stik.ac.id%2Ffiles%2F26.-akuntansi-manajemen%5B3%5D.ppt&ei=begvU5F17KKKB-OmgfAH&usg=AFQjCNEJk0hwo_K7kIZxUUid_wJxeyPkPw&sig2=NRTpoNIlE_fSitpi9iuOnQ&bvm=bv.62922401,d.aGc
0 comments:
Post a Comment