PERANAN
DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
Pengertian Bahasa
Bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat
komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia
yang terdiri dari kumpulan kata yang masing – masing memiliki makna. Makna tsb
yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep
yang diwakiliKumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara
alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian
dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Tata bahasa adalah Seperangkat aturan yang mendasari
pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa.
-
Fonologi : tata bahasa yang mempelajari bunyi
bahasa.
-
Morfologi : mempelajari proses pembentukan kata
secara gramatikal dan unsur – unsur serta bentuk – bentuk kata.
-
Sintaksis : mempelajari komponen – komponen kalimat
dan proses pembentukannya
Etimologi
adalah membahas asal – usul bentuk kata.
Sematik
adalah ilmu yang secara khusus menganalisis arti atau makna kata.
Fungsi Bahasa
A. Sebagai Bahasa
Nasional (Sumpah pemuda 1928)
a. Alat pemersatu
bangsa
b. Alat perhubungan
c.
Lambang
kebangsaan
d. Lambang identitas
nasional
B. Sebagai Bahasa
Negara (UUD 1945)
a. Alat resmi
pendidikan
b. Bahasa resmi
kenegaraan
c.
Penghubung
pada tingkat nasional
d. Pengembangan
kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi
Sifat positif dalam berbahasa, harus meliputi sikap :
Kesetiaan (mau memelihara bahasa), kebanggan, dan
menyadari adanya norma dalam bahasa
Fungsi Bahasa
Secara Umum
1.
Fungsi Artistic : menyampaikan rasa keindahan melalui
seni sastra
2.
Fungsi Cultural : alat untuk menyimpan, menyebarkan,
dan mengembangkan kebudayaan
3.
Fungsi Edukatif : alat menyampaikan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi
4.
Fungsi Politis : alat untuk mempusatkan bangsa dan
menyelenggarakan administrasi pemerintahan
5.
Fungsi Praktis : sebagai komunikasi antar anggota
masyarakat dalam kehidupan sehari – hari
Bahasa Indonesia
Baku dan Tidak Baku
Bahasa
Indonesia yang baku ialah bahasa
Indonesia yang digunakan orang-orang terdidik dan yangdipakai sebagai tolak
bandingan penggunaan bahasa yang dianggap benar. Bahwa bahasa tersebut selalu mengikuti
kaidah atau aturan yang tetap dan mantap namun terbuka untuk menerima perubahan
yang bersistem. Bahasa baku digunakan dalam :
1.
Komunikasi resmi : surat menyurat, membuat surat instansi
resmi atau undang – undang
2.
Pembicaraan dengan orang yang dihormati atau yang belum
dikenal
3.
Pembicaraan di muka umum, seperti pidato dan ceramah
4.
Tulisan ilmiah seperti laporan penelitian dan buku – buku
ilmu pengetahuan
Fungsi bahasa baku :
Pemersatu, pemberi kekhasan, pembawa
kewibawaan, dan kerangka acuan
Ciri – ciri bahasa baku :
1.
Tidak dipengaruhi
bahasa daerah
2.
Tidak dipengaruhi
bahasa asing
3.
Bukan merupakan
bahasa percakapan
4.
Pemakaian imbuhan secara
eksplisit
5.
Pemakaian yang
sesuai konteks kalimat
6.
Tidak mengandung
makna ganda atau rancu
7.
Tidak mengandung
arti pleonasme
8.
Tidak mengandung
hiper korek
Ragam bahasa non baku adalah salah satu variasi basaha
yang berkembang sesuai dengan fungsinya yaitu secara tidak resmi.
1.
Pemakaian awalan. Contoh : Gubernur meninjau
daerah kebakaran
2.
Pemakaian kata penghubung. Contoh :
Ia tidak tahu bahwa anaknya sering bolos
Faktor yang menyebabkan munculnya kata non baku :
1.
Pemakai bahasa
tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata – kata yang dimaksud
2.
Pemakai terpengaruh
orang yang biasa menggunakan kata tidak baku
3.
Pemakai bahasa
tidak baku akan selalu ada karena tidak mau memperbaiki kesalahannya
RAGAM BAHASA
Ragam bahasa adalah suatu bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi dan
dipakai dalam berbagai keperluan yang tidak seragam tetapi berbeda-beda
disesuaikan dengan situasi dan kondisi, atau suatu keanekaragaman penggunaan
bahasa Indonesia.
Ciri
– ciri ragam bahasa :
1.
Linguistik
-
Fonologi : ilmu tentang pembendaharaan ragam
bahasa
-
Morfologi : ilmu bahasa yang mempelajari
mengenai pembentukan kata
-
Sintaksis : hubungan antara unsur – unsur
bahasa
2. Non Linguistik
-
Lokasi
atau tempat penggunaannya
-
Lingkungan
sosial pemakainya
-
Lingkungan
keprofesian pemakai bahasa yang bersangkutan
Fungsi Bahasa
Fungsi kebudayaan,
kemasyarakatan, pendidikan, dan perorangan
Ragam Bahasa Lisan
Kekurangan :
Sangat terikat pada kondisi, ruang dan waktu.
Kelebihan :
1.
Bunyi arbiter yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk
berkomunikasi secara langsung
2.
Dapat bekerja sama dan identifikasi diri
3.
Lebih ekspresif dimana
seluruh gerakan dan intonasi dapat mendukung komunikasi
4.
Merupakan bahasa
primer
Meliputi : cakapan, kuliah, panggung dan pidato
Ragam Bahasa Tulisan
Kekurangan :
Ragam tulis harus lebih lengkap dan fungsi gramatikal harus
nyata agar orang yang diajak bicara dapat mengerti tulisan tersebut.
Kelebihan :
1.
Adanya ketepatan dalam
pilihan kata
2.
Adanya kosa kata yang
berpedoman
3.
Adanya tanda baca
dalam mengungkapkan ide
Meliputi : catatan, surat, teknis, dan undang – undang
EYD DAN TANDA BACA
Tanda Titik (.)
Tidak digunakan : untuk memisahkan bilangan yang tidak
menunjukkan jumlah (halaman atau tahun), tidak dipakai pada akhir judul (kepala
karangan, dan tabel), tidak dipakai dibelakang nama dan surat.
Tanda Titik Dua (:)
Tidak digunakan : jika merupakan pelengkap yang mengakhiri
pernyataan
PILIHAN KATA
(DIKSI)
Diksi adalah
pemilihan kata – kata yang mencakup suatu gagasan.
Fungsi diksi :
-
Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
-
Membentuk gaya
ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi)
sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
-
Menciptakan
komunikasi yang baik dan benar.
-
Menciptakan suasana
yang tepat.
-
Mencegah perbedaan
penafsiran.
-
Mencegah salah
pemahaman.
-
Mengefektifkan
pencapaian target komunikasi.
Penggunaan diksi
harus mementingkan :
Kesesuaian :
kecocokan dengan konteks sosial atau kata – kata harus dapat diterima oleh
masyarakat dimana kata yang digunakan adalah kata baku.
Ketepatan : hal
yang menyangkut makna, logika, dan kesamaan maksud.
Denotasi dan
Konotasi :
Denotasi (Lugas) : kalimat yang mengandung arti
yang sebenarnya.
Konotasi (Kias) :
kalimat yang mengandung makna kias. Contoh : anak emas, besar kepala, dll.
Homofoni dan
Homografi :
Homofoni : kata yang memiliki kesamaan bunyi
namun memiliki perebedaan dalam tulisan dan makna. Contoh : Bank dan Bang.
Homografi : kata yang memiliki kesamaan tulis
namun memiliki perbedaan dalam bunyi dan makna. Contoh : Apel (buah), dan apel
(upacara).
Jargon dan Slang :
Jargon : kata yang secara teknis digunakan secara
terbatas dalam bidang tertentu.
Slang : kata non baku yang digunakan secara non
formal.
Kata Asbtrak dan
Kata Konkret :
Kata Abstrak : contoh : kebaikan
Kata Konkret : memiliki referensi terhadap objek yang
diamati. Contoh : lima puluh persen
Kata Kajian dan
Kata Populer :
Kata kajian : kata yang perlu ditelaah untuk
mengetahui maknanya. Contoh : volume, fiktif, dan alumnus
Kata Populer : kata yang digunakan dalam kehidupan
sehari – hari
Kata Khusus dan Kata Umum :
Kata Khusus
(Hiponim) : kata yang memiliki cakupan
yang terbatas. Contoh : ayam, dan bebek
Kata Umum
(Hipernim) : kata yang cakupan maknanya
luas. Contoh : unggas
Makna Asosiatif dan
Makna Konseptual :
Asosiatif : kata yang memiliki hubungan
lain dengan sesuatu yang lain. Contoh : merah, artinya berani
Konseptual : kata yang hanya memiliki hubungan
dengan kata tsb. Contoh : merah adalah salah satu warna
Makna Gramatikal
dan Leksikal :
Gramatikal : makna yang terjadi karena imbuhan,
diberi intonasi ; frase ; atau klausa. Contoh : Saya sedang berada di Jakarta
(di merupakan tempat)
Leksikal : makna dalam setiap kata yang
ada dalam KBBI. Contoh : harimau, adalah hewan karnivora
Makna Referensial
dan Non Referensial :
Referensial : makna yang berhubungan atau memiliki
acuan. Contoh : pensil dan penghapus adalah alat tulis
Non referensial : tidak memiliki acuan. Contoh : aku, kamu,
kalian, dan karena, tetapi
KALIMAT
EFEKTIF DAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF
Kalimat
efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada
pada pikiran pembaca atau penulis. Terdiri dari SPOK.
Kalimat
tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai
sifat-sifat yangterdapat pada kalimat efektif.
Ciri
– ciri Kalimat Efektif :
1.
Memiliki unsur penting
atau pokok, minimal unsur SP.
2.
Taat terhadap tata
aturan ejaan yang berlaku.
3.
Menggunakan diksi yang
tepat.
4.
Menggunakan
kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
5.
Menggunakan
kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6.
Melakukan penekanan
ide pokok.
7.
Mengacu pada kehematan
penggunaan kata.
8.
Menggunakan variasi
struktur kalimat
Syarat
– Syarat Kalimat Efektif :
A.
Kelogisan
B.
Kepararelan : predikat kalimat majemuk harus pararel
dengan rapatan
C.
Ketegasan : unsur yang ditonjolkan diawal
kalimat (menegaskan), atau membuat urutan (rendah, sedang, tinggi)
D.
Kehematan : penggunaan kata yang heman namun tidak
mengurangi atau mengubah informasi
E.
Ketepatan : pilihan kata harus tepat
F.
Kecermatan : tidak menimbulkan tafsiran ganda
G.
Kepaduan : informasi yang disampaikan oleh
kalimat tidak terpecah – pecah
H.
Kesejajaran : dalam satu kalimat, kata – kata yang digunaka
harus sejajar namun bermakna sama.
I.
Keharmonisan : kalimat ber-SPOK
Sebab
Ketidakefektifan Kalimat :
1.
Kalimat berstruktur
kompak
2.
Kesalahan dalam
menggumakan paralelis kata
3.
Kalimat tidak hemat
4.
Kalimat tidak berpadu
5.
Kalimat tidak logis
6.
Tidak memiliki subyek
ALINEA
Alinea adalah kumpulan kalimat yang saling berhubungan yang
merupakan hasil dari sebuah gagasan.
Syarat – Syarat Paragraf :
Kesatuan, koherensi (kepaduan),
pengembangan ide atau gagasan, dan efektif.
Bagian Penting Paragraf :
Kalimat pokok dan kalimat penjelas
Jenis – jenis Paragraf :
1.
Berdasarkan Letak
Kalimat Utamanya
a.
Deduktif : ide pokok di awal paragraf.
b.
Induktif : ide pokok di akhir paragraf.
c.
Deskriptif : ide pokok terletak diseluruh
paragraf.
d.
Variatif :
ide pokok di awal dan di akhir paragraf.
2.
Berdasarkan Tujuannya
a.
Pmbuka
b.
Isi : eksplisit (makna
diajukan secara langsung dan jelas), dan implisit.
c.
Penutup
Paragraf
Berdasarkan Isi :
1.
Argumentasi : pendapat
2.
Deskripsi : berisi gambaran suatu
keadaan
3.
Eksposisi : penjelasan tentang topik
dengan tujuan memberikan informasi
4.
Narasi : berisi cerita
5.
Persuasi : ajakan
PERENCANAAN PENULISAN KARANGAN ILMIAH
Langkah – Langkah dalam Perencanaan
Penulisan Ilmiah :
1.
Pemilihan topik
2.
Pembatasan topik
3.
Pemilihan judul
4.
Menentukan judul
penulisan
5.
Menentukan kerangka
karangan
Langkah – Langkah dalam Penulisan Ilmiah :
1.
Melakukan observasi dan
menetapkan masalah serta tujan
2.
Menyusun hipotesis atau
dugaan
3.
Menyusun rancangan
penelitian
4.
Melakukan percobaan
berdasarkan metode yang direncanakan
5.
Melaksanakan pengamatan
dan pengumpulan data
6.
Menganalisis dan
menginterprestasikan data
7.
Merumuskan kesimpulan
8.
Melaporkan karangan
ilmiah
KERANGKA
– KERANGKA
Kerangka
adalah suatu rencana kerja yang memuat garis – garis besar dari suatu karangan
atau tulisan yang akan ditulis, berasal dari pikiran – pikiran utama dan
penjelas yang menjadi pokok tulisan.
Manfaat
Kerangka Karangan :
a. Untuk menjamin penulisan
bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
b. Untuk menyusun karangan
secara teratur.
c.
Memudahkan
penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
d. Menghindari penggarapan
topik dua kali atau lebih.
e.
Memudahkan
penulis mencari materi pembantu.
Pola
Susunan Kerangka Karangan :
1. Pola Alamiah : sesuai dengan
keadaan yang nyata di alam.
a. Kronologis : urutan didasarkan pada runtunan peristiwa.
b. Spasial (ruang) : topik yang diuraikan memiliki
hubungan dengan ruang atau tempat.
c.
Topik
yang ada
2. Pola Logis : tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran
yang mampu dituang dalam suatu susunan logis.
a. Akseptabilitas :
mempersoalkan apakah suatu gagasan sudah diterima atau disetujui
b. Familiaritas : dimulai
dengan sesuatu yang sudah dikenal ke yang tidak dikenal
c.
Klimaks
dan antiklimaks
d. Kausal : dari urutan sebab
ke akibat, dan urutan akibat ke sebab
e.
Pemecahan
masalah : dari suatu masalah kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau
pemecahan atas masalah tersebut
f.
Umum
khusus : dimulai dari topik umum lalu diikuti dengan pembahasan secara khusus
Macam
– Macam Kerangka Karangan :
1. Berdasarkan sifat rinciannya
a. Kerangka non formal :
topiknya tidak kompleks, dan akan segera dikerjakan
b. Kerangka formal : topiknya
sangat komplek, tetapi tidak segera dikerjakan
2. Berdasarkan perumusan
teksnya : kerangka kalimat, kerangka topik, dan gabungan keduanya
Syarat Kerangka yang Baik :
-
Tesis
atau pengungkapan maksud harus jelas.
-
Tiap
unit hanya mengandung satu gagasan.
-
Pokok-pokok
dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau
pikiran itu tergambar jelas.
-
Harus
menggunakan simbol yang konsisten.
Langkah – Langkah Menyusun
Kerangka :
1. Menentukan tema dan judul
2. Mengumpulkan bahan
3. Menyeleksi bahan
4. Membuat kerangka
5. Mengembangka kerangka
KUTIPAN
Kutipan adalah bagian dari pernyataan,
pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan, atau hasil penelitian dari penulis
lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi.
Fungsi Kutipan :
1.
Untuk menegaskan isi
uraian
2.
Untuk membuktikan
kebenaran dari sebuah pernyataanyang dibuat oleh penulis
3.
Untuk memperlihatkan
kepada pembaca materi dan teoriyang digunakan penulis, untuk mengkaji
interpretasi penulisterhadap bahan kutipan yang digunakan
4.
Untuk menunjukkan
bagian atau aspek topik yang akandibahas
5.
Untuk mencegah
penggunaan dan pengakuan bahan tulisansebagai milik sendiri (plagiat).
Hal – Hal yang Diperhatikan dalam
Mengutip :
1.
Penulis mempertimbangkan
bahwa kutipan itu perlu
2.
Penulis bertanggung
jawab penuh terhadap ketepatandan ketelitian kutipan
3.
Kutipan dapat terkait
dengan penemuan teori
4.
Jangan terlalu banyak
mempergunakan kutipan langsung
5.
Penulis
mempertimbangkan jenis kutipan dankaitannya dengan sumber rujukan
6.
Penulis tidak
diperbolehkan memperbaiki kesalahan – kesalahan apabila ada kesalahan
7.
Penulis diperbolehkan
untuk menghilangkan bagian – bagian tertentu dengan syarat penghilangan tsb
tidak mengakibatkan perubahan maknanya.
Macam – Macam Kutipan :
A.
Kutipan Langsung : pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi
kata, kalimatdemi kalimat dari sebuah teks asli. Biasanya digunakan untuk
mengutip rumus, peraturan hukum, karya sastra, definisi, dan pernyataan ilmiah.
a.
Kutipan langsung
pendek : kutipan langsung yangterdiri
dari tiga baris atau kurang.
b.
Kutipan langsung
panjang : kutipan langsung
yangpanjangnya lebih dari tiga baris.
B.
Kutipan Tidak Langsung
: kutipan yang diambildari slah satu sumber dengan menggunakan gayabahasa dan
penyajian ala penulis.
a.
Kutipan tidak langsung
pendek : terdiri dari satu aline atau kurang.
b.
Kutipan tidak langsung
panjang : terdiri dari lebih dari satu alinea
Penulisan : (Bambang Hariyanto,
Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)
ABSTRAK
Abstrak adalah suatu bentuk informasi
yang disajikan dalam laporan atau karya ilmiah, seperti skripsi, tesis, dan
disertasi, yang ditulis secara teknis dengan tujuan agar pembaca segera
mengetahui isi yang ditulis secara singkat.
Fungsi Asbtrak : Untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal hasil
penelitian yang telah dibuat, dan menghindari tindakan plagiatisme.
Jenis – Jenis Abstrak :
1.
Abstrak Indikatif :
abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung
dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan agar
pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan
hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan.
2.
Abstrak Informatif : menyajikan data dan informasi secara
lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali
untuk mendalaminya.
Abstrak yang Baik :
-
Menggunakan satu atau beberapa paragraf yag merupakan satu
kesatuan dan dapat berdiri
-
Mengikuti kronologis dari tulisan
-
Adanya transisi secara logika diantara informasi yang diberikan
-
Tidak menambahkan informasi baru, hanya meringkas
-
Dapat dimengerti banyak pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka adalah daftar yang mencantmkan judul
buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan
atau buku dan disusun berdasarkan abjad.
Tujuan Daftar Pustaka :
Sebuah daftar pustaka memberikan deskripsi yang penting
tentang buku, artikel, majalah, harian itu secara keseluruhan. Tujuannya adalah
agar pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam informasi yang ada dalam karya
ilmiah tersebut dapat mencarinya dengan bantuan daftar pustaka.
Cara Penulisan :
1.
Menyantumkan nama pengarang (nama
belakang ditulis terlebih dahulu)
2.
Tahun terbit buku (setelah tahun
diberi tanda titik)
3.
Menulis judul buku (digaris bawah
atau dicetak miring, setelahnya diberi tanda titik)
4.
Menulis kota terbit dan nama
penerbit (diberi tanda titik dua diantara kedua bagian)
5.
Apabila digunakan dua sumber pustaka
atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih
dahulu terbit (diantaranya diberikan tanda garis panjang)
Contoh Daftar Pustaka :
1.
Arni, Yahima dan Yuvita Andrini. 2014. Tanaman Obat Plus Pengobatan
Alternatif. Bandung: Setia Kawan
2.
Sahid, Ahmadi. 2008. Khasiat dan Manfaat Temulawak.
Bandung: Sinar Wadja Lestari
3.
Dalmartha, Setyawan, dr. 2014. Resep Tumbuhan Obat untuk
Menurunkan Kolesterol. Bandung: Penebar Swadaya
4.
Hariany, Sangad M. dkk. 2014. Kamus Penyakit dan Tumbuhan
Obat Indonesia. Bandung: Yayasan Obor Indonesia
5.
Koran : Rahimawan, B. 10 Mei, 2014.
Unsur penting dalam penulisan daftar pustaka. Majapahit Pos , hlm. 2 & 6
6.
Film : Oldfield, B. (Producer)
1977. On the edge of the forest. Tasmanian Film Corporation. Hobarts,
Austraalia,. 30 mins.
7.
Terjemahan : Multatuli. Max Havelaar,
atau lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, Terj. H.B Jasin, Jakarta:
Djambatan, 1972
8.
Lain-lain : Depdikbud.
(2014). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Badan
Penelitian Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Bandung: Dikti.
0 comments:
Post a Comment