Saturday, April 25, 2015

Rangkuman Bahasa Indonesia

Posted by Nova Pungki Nisako at 4:48 AM
PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
Pengertian Bahasa
Bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia yang terdiri dari kumpulan kata yang masing – masing memiliki makna. Makna tsb yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakiliKumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Tata bahasa adalah  Seperangkat aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa.
-          Fonologi       : tata bahasa yang mempelajari bunyi bahasa.
-          Morfologi     : mempelajari proses pembentukan kata secara gramatikal dan unsur – unsur serta bentuk – bentuk kata.
-          Sintaksis      : mempelajari komponen – komponen kalimat dan proses pembentukannya
Etimologi adalah membahas asal – usul bentuk kata.
Sematik adalah ilmu yang secara khusus menganalisis arti atau makna kata.
Fungsi Bahasa
A.      Sebagai Bahasa Nasional (Sumpah pemuda 1928)
a.       Alat pemersatu bangsa
b.       Alat perhubungan
c.        Lambang kebangsaan
d.       Lambang identitas nasional
B.       Sebagai Bahasa Negara (UUD 1945)
a.       Alat resmi pendidikan
b.       Bahasa resmi kenegaraan
c.        Penghubung pada tingkat nasional
d.       Pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi
Sifat positif dalam berbahasa, harus meliputi sikap :
Kesetiaan (mau memelihara bahasa), kebanggan, dan menyadari adanya norma dalam bahasa
Fungsi Bahasa Secara Umum
1.       Fungsi Artistic           : menyampaikan rasa keindahan melalui seni sastra
2.       Fungsi Cultural         : alat untuk menyimpan, menyebarkan, dan mengembangkan kebudayaan
3.       Fungsi Edukatif         : alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
4.       Fungsi Politis             : alat untuk mempusatkan bangsa dan menyelenggarakan administrasi pemerintahan
5.       Fungsi Praktis            : sebagai komunikasi antar anggota masyarakat dalam kehidupan sehari – hari
Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku
Bahasa Indonesia yang baku ialah bahasa Indonesia yang digunakan orang-orang terdidik dan yangdipakai sebagai tolak bandingan penggunaan bahasa yang dianggap benar. Bahwa bahasa tersebut selalu mengikuti kaidah atau aturan yang tetap dan mantap namun terbuka untuk menerima perubahan yang bersistem. Bahasa baku digunakan dalam :

1.       Komunikasi resmi : surat menyurat, membuat surat instansi resmi atau undang – undang
2.       Pembicaraan dengan orang yang dihormati atau yang belum dikenal
3.       Pembicaraan di muka umum, seperti pidato dan ceramah
4.       Tulisan ilmiah seperti laporan penelitian dan buku – buku ilmu pengetahuan
Fungsi bahasa baku :
Pemersatu, pemberi kekhasan, pembawa kewibawaan, dan kerangka acuan
Ciri – ciri bahasa baku :
1.       Tidak dipengaruhi bahasa daerah
2.       Tidak dipengaruhi bahasa asing
3.       Bukan merupakan bahasa percakapan
4.       Pemakaian imbuhan secara eksplisit
5.       Pemakaian yang sesuai konteks kalimat
6.       Tidak mengandung makna ganda atau rancu
7.       Tidak mengandung arti pleonasme
8.       Tidak mengandung hiper korek
Ragam bahasa non baku adalah salah satu variasi basaha yang berkembang sesuai dengan fungsinya yaitu secara tidak resmi.
1.       Pemakaian awalan. Contoh : Gubernur meninjau daerah kebakaran
2.       Pemakaian kata penghubung. Contoh : Ia tidak tahu bahwa anaknya sering bolos
Faktor yang menyebabkan munculnya kata non baku :
1.       Pemakai bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata – kata yang dimaksud
2.       Pemakai terpengaruh orang yang biasa menggunakan kata tidak baku
3.       Pemakai bahasa tidak baku akan selalu ada karena tidak mau memperbaiki kesalahannya
RAGAM BAHASA
Ragam bahasa adalah suatu bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi dan dipakai dalam berbagai keperluan yang tidak seragam tetapi berbeda-beda disesuaikan dengan situasi dan kondisi, atau suatu keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia.
Ciri – ciri ragam bahasa :
1.       Linguistik
-          Fonologi             : ilmu tentang pembendaharaan ragam bahasa
-          Morfologi           : ilmu bahasa yang mempelajari mengenai pembentukan kata
-          Sintaksis            : hubungan antara unsur – unsur bahasa
2.       Non Linguistik
-          Lokasi atau tempat penggunaannya
-          Lingkungan sosial pemakainya
-          Lingkungan keprofesian pemakai bahasa yang bersangkutan
Fungsi Bahasa
Fungsi kebudayaan, kemasyarakatan, pendidikan, dan perorangan
Ragam Bahasa Lisan
Kekurangan :
Sangat terikat pada kondisi, ruang dan waktu.
Kelebihan  :
1.       Bunyi arbiter yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi secara langsung
2.       Dapat  bekerja sama dan identifikasi diri
3.       Lebih ekspresif dimana seluruh gerakan dan intonasi dapat mendukung komunikasi
4.       Merupakan bahasa primer
Meliputi : cakapan, kuliah, panggung dan pidato
Ragam Bahasa Tulisan
Kekurangan :
Ragam tulis harus lebih lengkap dan fungsi gramatikal harus nyata agar orang yang diajak bicara dapat mengerti tulisan tersebut.
Kelebihan :
1.       Adanya ketepatan dalam pilihan kata
2.       Adanya kosa kata yang berpedoman
3.       Adanya tanda baca dalam mengungkapkan ide
Meliputi : catatan, surat, teknis, dan undang – undang
EYD DAN TANDA BACA
Tanda Titik (.)
Tidak digunakan : untuk memisahkan bilangan yang tidak menunjukkan jumlah (halaman atau tahun), tidak dipakai pada akhir judul (kepala karangan, dan tabel), tidak dipakai dibelakang nama dan surat.
Tanda Titik Dua (:)
Tidak digunakan : jika merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan
PILIHAN KATA (DIKSI)
Diksi adalah pemilihan kata – kata yang mencakup suatu gagasan.
Fungsi diksi :
-          Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
-          Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
-          Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
-          Menciptakan suasana yang tepat.
-          Mencegah perbedaan penafsiran.
-          Mencegah salah pemahaman.
-          Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
Penggunaan diksi harus mementingkan :
Kesesuaian : kecocokan dengan konteks sosial atau kata – kata harus dapat diterima oleh masyarakat dimana kata yang digunakan adalah kata baku.
Ketepatan : hal yang menyangkut makna, logika, dan kesamaan maksud.
Denotasi dan Konotasi :
Denotasi (Lugas)               : kalimat yang mengandung arti yang sebenarnya.
Konotasi (Kias)                  : kalimat yang mengandung makna kias. Contoh : anak emas, besar kepala, dll.
Homofoni dan Homografi :
Homofoni            : kata yang memiliki kesamaan bunyi namun memiliki perebedaan dalam tulisan dan makna. Contoh : Bank dan Bang.
Homografi           : kata yang memiliki kesamaan tulis namun memiliki perbedaan dalam bunyi dan makna. Contoh : Apel (buah), dan apel (upacara).
Jargon dan Slang :
Jargon   : kata yang secara teknis digunakan secara terbatas dalam bidang tertentu.
Slang     : kata non baku yang digunakan secara non formal.
Kata Asbtrak dan Kata Konkret :
Kata Abstrak       : contoh : kebaikan
Kata Konkret       : memiliki referensi terhadap objek yang diamati. Contoh : lima puluh persen
Kata Kajian dan Kata Populer :
Kata kajian          : kata yang perlu ditelaah untuk mengetahui maknanya. Contoh : volume, fiktif, dan alumnus
Kata Populer       : kata yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari
Kata  Khusus dan Kata Umum :
Kata Khusus (Hiponim) : kata yang memiliki cakupan yang terbatas. Contoh : ayam, dan bebek
Kata Umum (Hipernim) : kata yang cakupan maknanya luas. Contoh : unggas
Makna Asosiatif dan Makna Konseptual :
Asosiatif               : kata yang memiliki hubungan lain dengan sesuatu yang lain. Contoh : merah, artinya berani
Konseptual          : kata yang hanya memiliki hubungan dengan kata tsb. Contoh : merah adalah salah satu warna
Makna Gramatikal dan Leksikal :
Gramatikal          : makna yang terjadi karena imbuhan, diberi intonasi ; frase ; atau klausa. Contoh : Saya sedang berada di Jakarta (di merupakan tempat)
Leksikal                : makna dalam setiap kata yang ada dalam KBBI. Contoh : harimau, adalah hewan karnivora
Makna Referensial dan Non Referensial :
Referensial          : makna yang berhubungan atau memiliki acuan. Contoh : pensil dan penghapus adalah alat tulis
Non referensial  : tidak memiliki acuan. Contoh : aku, kamu, kalian, dan karena, tetapi
                                                         KALIMAT EFEKTIF DAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF        
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembaca atau penulis. Terdiri dari SPOK.
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yangterdapat pada kalimat efektif.
Ciri – ciri Kalimat Efektif :
1.       Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.
2.       Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3.       Menggunakan diksi yang tepat.
4.       Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
5.       Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6.       Melakukan penekanan ide pokok.
7.       Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8.       Menggunakan variasi struktur kalimat
Syarat – Syarat Kalimat Efektif :
A.      Kelogisan
B.       Kepararelan      : predikat kalimat majemuk harus pararel dengan rapatan
C.      Ketegasan          : unsur yang ditonjolkan diawal kalimat (menegaskan), atau membuat urutan (rendah, sedang, tinggi)
D.      Kehematan        : penggunaan kata yang heman namun tidak mengurangi atau mengubah informasi
E.       Ketepatan          : pilihan kata harus tepat
F.       Kecermatan       : tidak menimbulkan tafsiran ganda
G.      Kepaduan          : informasi yang disampaikan oleh kalimat tidak terpecah – pecah
H.     Kesejajaran        : dalam satu kalimat, kata – kata yang digunaka harus sejajar namun bermakna sama.
I.         Keharmonisan : kalimat ber-SPOK
Sebab Ketidakefektifan Kalimat :
1.       Kalimat berstruktur kompak
2.       Kesalahan dalam menggumakan paralelis kata
3.       Kalimat tidak hemat
4.       Kalimat tidak berpadu
5.       Kalimat tidak logis
6.       Tidak memiliki subyek
ALINEA
Alinea adalah kumpulan kalimat yang saling berhubungan yang merupakan hasil dari sebuah gagasan.


Syarat – Syarat Paragraf :
Kesatuan, koherensi (kepaduan), pengembangan ide atau gagasan, dan efektif.
Bagian Penting Paragraf :
Kalimat pokok dan kalimat penjelas
Jenis – jenis Paragraf :
1.       Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya
a.       Deduktif               : ide pokok di awal paragraf.
b.       Induktif                : ide pokok di akhir paragraf.
c.        Deskriptif             : ide pokok terletak diseluruh paragraf.
d.       Variatif                 : ide pokok di awal dan di akhir paragraf.
2.       Berdasarkan Tujuannya
a.       Pmbuka
b.       Isi                           : eksplisit (makna diajukan secara langsung dan jelas), dan implisit.
c.        Penutup
Paragraf Berdasarkan Isi :
1.       Argumentasi              : pendapat
2.       Deskripsi                     : berisi gambaran suatu keadaan
3.       Eksposisi                     : penjelasan tentang topik dengan tujuan memberikan informasi
4.       Narasi                           : berisi cerita
5.       Persuasi                       : ajakan

PERENCANAAN PENULISAN KARANGAN ILMIAH
Langkah – Langkah dalam Perencanaan Penulisan Ilmiah :
1.       Pemilihan topik
2.       Pembatasan topik
3.       Pemilihan judul
4.       Menentukan judul penulisan
5.       Menentukan kerangka karangan
Langkah – Langkah dalam Penulisan Ilmiah :
1.       Melakukan observasi dan menetapkan masalah serta tujan
2.       Menyusun hipotesis atau dugaan
3.       Menyusun rancangan penelitian
4.       Melakukan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
5.       Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
6.       Menganalisis dan menginterprestasikan data
7.       Merumuskan kesimpulan
8.       Melaporkan karangan ilmiah
KERANGKA – KERANGKA
Kerangka adalah suatu rencana kerja yang memuat garis – garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis, berasal dari pikiran – pikiran utama dan penjelas yang menjadi pokok tulisan.
Manfaat Kerangka Karangan :
a.       Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
b.       Untuk menyusun karangan secara teratur.
c.        Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
d.       Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
e.        Memudahkan penulis mencari materi pembantu.
Pola Susunan Kerangka Karangan :
1.       Pola Alamiah : sesuai dengan keadaan yang nyata di alam.
a.       Kronologis : urutan didasarkan pada runtunan peristiwa.
b.       Spasial (ruang)         : topik yang diuraikan memiliki hubungan dengan ruang atau tempat.
c.        Topik yang ada
2.       Pola Logis  : tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran yang mampu dituang dalam suatu susunan logis.
a.       Akseptabilitas : mempersoalkan apakah suatu gagasan sudah diterima atau disetujui
b.       Familiaritas : dimulai dengan sesuatu yang sudah dikenal ke yang tidak dikenal
c.        Klimaks dan antiklimaks
d.       Kausal : dari urutan sebab ke akibat, dan urutan akibat ke sebab
e.        Pemecahan masalah : dari suatu masalah kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut
f.         Umum khusus : dimulai dari topik umum lalu diikuti dengan pembahasan secara khusus
Macam – Macam Kerangka Karangan :
1.       Berdasarkan sifat rinciannya
a.       Kerangka non formal : topiknya tidak kompleks, dan akan segera dikerjakan
b.       Kerangka formal : topiknya sangat komplek, tetapi tidak segera dikerjakan
2.       Berdasarkan perumusan teksnya : kerangka kalimat, kerangka topik, dan gabungan keduanya
Syarat Kerangka yang Baik :
-          Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
-          Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
-          Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.
-          Harus menggunakan simbol yang konsisten.
Langkah – Langkah Menyusun Kerangka :
1.       Menentukan tema dan judul
2.       Mengumpulkan bahan
3.       Menyeleksi bahan
4.       Membuat kerangka
5.       Mengembangka kerangka
KUTIPAN
Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan, atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi.
Fungsi Kutipan :
1.        Untuk menegaskan isi uraian
2.        Untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataanyang dibuat oleh penulis
3.        Untuk memperlihatkan kepada pembaca materi dan teoriyang digunakan penulis, untuk mengkaji interpretasi penulisterhadap bahan kutipan yang digunakan
4.        Untuk menunjukkan bagian atau aspek topik yang akandibahas
5.        Untuk mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisansebagai milik sendiri (plagiat).
Hal – Hal yang Diperhatikan dalam Mengutip :
1.       Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2.       Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatandan ketelitian kutipan
3.       Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4.       Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5.       Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dankaitannya dengan sumber rujukan
6.       Penulis tidak diperbolehkan memperbaiki kesalahan – kesalahan apabila ada kesalahan
7.       Penulis diperbolehkan untuk menghilangkan bagian – bagian tertentu dengan syarat penghilangan tsb tidak mengakibatkan perubahan maknanya.
Macam – Macam Kutipan :
A.      Kutipan Langsung : pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimatdemi kalimat dari sebuah teks asli. Biasanya digunakan untuk mengutip rumus, peraturan hukum, karya sastra, definisi, dan pernyataan ilmiah.
a.       Kutipan langsung pendek     : kutipan langsung yangterdiri dari tiga baris atau kurang.
b.       Kutipan langsung panjang    : kutipan langsung yangpanjangnya lebih dari tiga baris.
B.       Kutipan Tidak Langsung : kutipan yang diambildari slah satu sumber dengan menggunakan gayabahasa dan penyajian ala penulis.
a.       Kutipan tidak langsung pendek : terdiri dari satu aline atau kurang.
b.       Kutipan tidak langsung panjang : terdiri dari lebih dari satu alinea
Penulisan : (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)

ABSTRAK
Abstrak adalah suatu bentuk informasi yang disajikan dalam laporan atau karya ilmiah, seperti skripsi, tesis, dan disertasi, yang ditulis secara teknis dengan tujuan agar pembaca segera mengetahui isi yang ditulis secara singkat.
Fungsi Asbtrak : Untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal hasil penelitian yang telah dibuat, dan menghindari tindakan plagiatisme.



Jenis – Jenis Abstrak :
1.       Abstrak Indikatif       : abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan.
2.       Abstrak Informatif : menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya.
Abstrak yang Baik :
-          Menggunakan satu atau beberapa paragraf yag merupakan satu kesatuan dan dapat berdiri
-          Mengikuti kronologis dari tulisan
-          Adanya transisi secara logika diantara informasi yang diberikan
-          Tidak menambahkan informasi baru, hanya meringkas
-          Dapat dimengerti banyak pembaca

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka adalah daftar yang mencantmkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.
Tujuan Daftar Pustaka :
Sebuah daftar pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, artikel, majalah, harian itu secara keseluruhan. Tujuannya adalah agar pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam informasi yang ada dalam karya ilmiah tersebut dapat mencarinya dengan bantuan daftar pustaka.
Cara Penulisan :
1.       Menyantumkan nama pengarang (nama belakang ditulis terlebih dahulu)
2.       Tahun terbit buku (setelah tahun diberi tanda titik)
3.       Menulis judul buku (digaris bawah atau dicetak miring, setelahnya diberi tanda titik)
4.       Menulis kota terbit dan nama penerbit (diberi tanda titik dua diantara kedua bagian)
5.       Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit (diantaranya diberikan tanda garis panjang)
Contoh Daftar Pustaka :
1.       Arni, Yahima dan Yuvita Andrini. 2014. Tanaman Obat Plus Pengobatan Alternatif. Bandung: Setia Kawan
2.       Sahid, Ahmadi. 2008. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Bandung: Sinar Wadja Lestari
3.       Dalmartha, Setyawan, dr. 2014. Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol. Bandung: Penebar Swadaya
4.       Hariany, Sangad M. dkk. 2014. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia. Bandung: Yayasan Obor Indonesia
5.       Koran : Rahimawan, B. 10 Mei, 2014. Unsur penting dalam penulisan daftar pustaka. Majapahit Pos , hlm. 2 & 6
6.       Film : Oldfield, B. (Producer) 1977. On the edge of the forest. Tasmanian Film Corporation. Hobarts, Austraalia,. 30 mins.
7.       Terjemahan : Multatuli. Max Havelaar, atau lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, Terj. H.B Jasin, Jakarta: Djambatan, 1972
8.       Lain-lain : Depdikbud. (2014). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Bandung: Dikti.


0 comments:

Post a Comment

 

Kumpulan Makalah Kuliah Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea